
AKURAT.CO Warga Kota Semarang tumpah ruah di jalan Pemuda Semarang dan sekitar Balaikota Semarang hingga Masjid Kauman Johar, Selasa (21/3/2023). Warga mengikuti tradisi kirab dugderan untuk menandai datangnya bulan Ramadhan. Kirab Dugderan sendiri pernah ditiadakan selama tiga tahun berturut-turut karena munculnya pandemi Covid-19.
Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksana kirab dugderan ini. Apalagi tahun ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda karena dirinya langsung memerankan Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat, seorang tokoh pencetus perayaan Dugderan, sehingga Mbak Ita menjadi perempuan pertama yang memerankan tokoh tersebut.
“Kita mendapatkan satu kegiatan yang bisa sepenuhnya dijalani, mulai dari ibadah ramadhannya hingga hari raya. Sehingga kita bisa khusyuk menjalani semua ibadah,” ujar Walikota Semarang saat diwawancara.
baca juga:
Namun Mbak Ita mengatakan bahwa masyarakat tetap dihimbau menjalankan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan masker.
“Namun kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan kalau mungkin di tempat yang ramai kita selalu memakai masker,” ujarnya.
Selain itu, Mbak Ita memberitahukan kepada warga agar tidak melaksanakan buka ataupun sahur bersama di jalan raya. Mbak Ita menegaskan pihaknya akan menyediakan tempat-tempat untuk kegiatan tersebut.
“Kami juga menghimbau pada masyarakat agar dalam melaksanakan kegiatan buka dan sahur bersama harus melaksanakan sesuai dengan titik-titik lokasi yang ditentukan Pemkot Semarang. Kami menghimbau agar dalam kegiatan sahur dan buka bersama tidak dilakukan di jalanan, karena sudah ada Peraturan Walikota yang melarang itu,” jelasnya.