News Jateng

Kejahatan Terbesar, Mimpi dan Masa Depan Anak Bangsa Berlaga di Piala Dunia-U20 Pupus

Kejahatan Terbesar, Mimpi dan Masa Depan Anak Bangsa Berlaga di Piala Dunia-U20 Pupus
Nova Arianto, Asisten Pelatih Timnas U20 dan Linggarjati (dua dari kiri) bapak asuh Timnas u-16 yang beberapa pemainnya tembus di skuat tim U-20 (istimewa)

AKURAT.CO Salah satu kunci keberhasilan adalah jangan menyakiti perasaan orang lain. Pesan kepada politisi yang offside dengan menolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Dan booom hasilnya, FIFA cancelled drawing Piala Dunia U20 yang akan di gelar di Bali. Puncaknya 29 maret 2023 bagai disambar Petir di siang bolong, FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, Rabu (29/3/2023). Dan efeknya, Timnas U-20 Indonesia dipastikan tidak bisa mengikuti piala dunia.

Oleh-oleh gratis untuk FIFA buat kemajuan sepakbola Indonesia dirusak oleh segelintir politisi yang mencari panggung dengan menolak Timnas Israel berlaga. 

baca juga:

Bahkan negara sekelas Argentina, tanah lahirnya legenda sepakbola dunia, Diego Armando Maradona, rumah besarnya sang Maestro Lionel Mesi peraih 7 Balon D’Or tidak lolos menuju kejuaraan Piala dunia U20 yang semestinya digelar di Indonesia 20 Mei sampai 11 Juni 2023.

Mengikuti perjalanan Timnas U-20 kita yang begitu terjal, selama 4 tahun tim ini dibentuk. Tc jangka panjang bahkan sering dilakukan keluar negeri.

Ada lima negara tercatat pernah dijadikan lokasi TC Timnas U20 antaralain Uzbekistan, Korea Selatan, Prancis, Turki,  spanyol, dan Indonesia. 2021 yang seharusnya sudah dimainkan tetapi tertunda Oleh Pandemi Covid 19. 

Hal yang paling jahat di dunia adalah menyakiti harapan anak anak, dan ini dilakukan.

“Boleh kalian berjuang untuk negara lain. Tetapi saya tidak bisa terima jika negara kita gagal ke Piala dunia sedangkan Israel dan Palestina tetap berlaga di Piala Dunia U-20,”  ujar Nova Arianto, Asisten Pelatih Timnas U20 yang dikirimkan melalui video whatsapp kepada Linggarjati sebagai bapak angkat timnas U-16 yang beberapa alumninya tergabung dalam Squad Timnas U-20.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Rasa marah dan jengkel seluruh pecinta sepakbola di Indonesia tidak bisa merubah Keputusan FIFA yang sudah final.

“Kita hanya bisa berharap supaya Timnas Indonesia tidak di Banned Oleh FIFA supaya bisa berlaga di even- even Internasional,” ungkap Linggarjati.

“Mudah mudahan sebelum kita menutup mata kita masih bisa menyaksikan tim nasional Indonesia berlaga di putaran final Piala Dunia,” tandasnya.